Selasa, 14 Januari 2014

MAKALAH REKAYASA GENETIK DIBIDANG PERTANIAN TANAMAN PERTANIAN



MAKALAH REKAYASA GENETIK
DIBIDANG PERTANIAN
 TANAMAN PERKEBUNAN







DISUSUN OLEH

 


NAMA  :  IVAN JIVI                CEA 113 003
           
 

SEMESTER
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2013





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
      Revolusi hijau ( Green Revolution) yang diperkenalkan awal tahun 1960an yang dianggap sebagai langkah baru dalam dunia pertanian yang ditandai dengan perbaikan bercocok tanam seperti penggunaan bibit unggul, prnggunaan pupuk yang sesuai, pemberantasan hama dan penyakit yang lebih intensif serta berbagai tindakan lainnya, memungkinkan peningkatan produksi pangan yang berasal dari tanaman perkebunan di seluruh dunia. Pada tahun 1984 oleh Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia diakui telah berswasembada beras berkat revolusi hijau
      Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi muncul tanaman-tanaman perkebunan unggul dengan cara rekayasa genetik atau tanaman transgenik, transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ke tanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman. adapun Cara klasik yang dapat dilakukan untuk mendapatkan sifat kombinasi yang diinginkan adalah dengan melakukan persilanngan .Dngan ditemukannya DNA sebagai bahan gen ,manusiapun berupaya untuk mendapatkan kombinasi sifat-sifat baru suatu makhluk hidup dengan cara melakukan perubahan langsung pda DNA genomnya .Makalah ini mengupas tentang bioteknologi khususnya di bidang teknologi DNA rekombinan pada tanaman transgenik perkebunan.


BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Pengertian Rekayasa Genetik
            Rekayasa genetika adalah suatu proses manipulasi gen yang bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul. Rekayasa genetika merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu Bioteknologi. (cabang ilmu BIologi).

Secara ilmiah, rekayasa genetika adalah manipulasi genetik atau perubahan dalam susunan genetik dari suatu organisme. Rekayasa genetika merupakan proses buatan/sintetis dengan menggunakan Teknologi DNA rekombinan. Hasil dari rekayasa genetika adalah sebuah organisme yang memiliki sifat yang diingingkan atau organisme dengan sifat unggul, organisme tersebut sering disebut sebagai organisme transgenik. Rekayasa genetika sangat terkait dengan bidang pertanian khusunya tanaman perkebunan adalah menghasilkan tanaman berkualitas unggul seperti tanaman tahan hama, tanaman tanpa biji dan memperbanyak hasil panen.

2.2. Tanaman yang telah Menggunakan Rekayasa Genetika
            Karena berkembangnya ilmu npengetahuan dan tekhnilogi pada bidang pertanian khususnya yang menghasilkan tanaman transgenik, banyak menghasilkan tanamaan perkebunan yang unggul pada bidang-bidang tertentu seperti tanamaan perkebunan tahan hama, meningkatkan tanaman perkebunan dengan kualitas tinggi, meningkatkan hasil panen tanaman perkebunan, tanaman yang tahan pada segala cuaca atau musim dan lain sebagainya. Contoh tanaman yang telah menggunakan rekayasa genetik adalah sebagai berikut.

a.             Kedelai
                  Dengan rekayasa genetika, dihasilkan tanaman transgenik yang tahan terhadap hama, tahan terhadap herbisida dan memiliki kualitas hasil yang tinggi. Saat ini secara global telah dikomersialkan dua jenis kedelai transgenik yaitu kedelai toleran herbisida dan kedelai dengan kandungan asam lemak tinggi.






           Gambar 1 (netsains)

b.              Jagung
                 Di Amerika Serikat, komoditi jagung telah mengalami rekayasa genetika melalui teknologi rDNA, yaitu dengan memanfaatkan gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) untuk menghindarkan diri dari serangan hama serangga yang disebut corn borer sehingga dapat meningkatkan hasil panen. GenBacillus thuringiensis yang dipindahkan mampu memproduksi senyawa pestisida yang membunuh larva corn borer tersebut.

                                                                                                            Gambar 2 (sekartaji)




c.              Kapas
                 Gen yang paling banyak digunakan adalah gen cry (gen toksin) dari Bacillus thuringiensis, gen-gen dari bakteri untuk sifat toleransi terhadap herbisida, gen yang menunda pematangan buah. Bagi para petani, keuntungan dengan menggunakan kapas transgenik adalah menekan penggunaan pestisida atau membersihkan gulma tanaman dengan herbisida secara efektif tanpa mematikan tanaman kapas. Serangga merupakan kendala utama pada produksi tanaman kapas. Di samping dapat menurunkan produksi, serangan serangga hama dapat menurunkan kualitas kapas.Saat ini lebih dari 50 persen areal pertanaman kapas di Amerika merupakan kapas transgenik dan beberapa tahun ke depan seluruhnya sudah merupakan tanaman kapas transgenik.



                                                             Gambar 3 (catatansss)



d.              Buah tanpa biji
                 Tren baru dalam budi daya buah-buahan adalah menghasilkan buah tanpa biji (seedless), terutama untuk buah yang harganya mahal seperti anggur, jeruk, dan durian. Selain meningkatkan daya tarik konsumen, harga buah tanpa biji juga lebih mahal. Secara alami, biji sebenarnya diperlukan tanaman untuk berkembang biak, terutama bagi tanaman yang tidak bisa diperbanyak secara vegetatif.


 
                                
2.3. Dampak Positif dan negatif
a.       Dampak positif dari rekayasa genetik tanaman perkebunan
    Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit, rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan dan makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.
b.      Dampak negatif dari rekayasa genetic tanaman perkebunan
muncul bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada tanaman yang berada di lingkungan perkebunan, menimbulkan gangguan keseimbangan ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah organisme di lingkunag perkebunan dan menimbulkan penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain.




BAB III
KESIMPULAN
Rekayasa genetik pada bidang pertanian tanaman perkebunan menghasilkan tanaman-tanaman unggul berkualitas serta meningkatkan jumlah dan kualitas panen perkebunan dan menghemat biaya, adapun dampak positif dari rekayasa genetic pada bidang pertanian khususnya tanaman perkebunan seperti Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber yang lebih sedikit, rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan ekstrem akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan dan makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan, dan dampak negatif dari rekayasa genetic tanaamaan perkebunan yaitu mengganggu ekosistem di lingkungan perkebunan dan dapat memunculkan penyakit baru.

















DAFTAR PUSTAKA
http://systemofuniverse.blogspot.com/2012/04/i.html  d akses 12 januari 2014, pukul 12.34 wib.
http://netsains.net/2011/04/menyambut-tebu-transgenik-tahan-kekeringan-bagian-2/ diakses 12         januari 2014, pukul 01.00 wib.
http://arumsekartaji.files.wordpress.com/2013/10/jagung-transgenik.gif diakses 12 januari 2014 pukul                 17.09 wib.
http:// catatansss.blogspot.com diakses 12 januari 2014 pukul 17.15 wib.
http://situsnyafana.blogspot.com/2010/10/buah-partenokarpi-buah-tanpa-biji.html diakses 12 januari                 2014 pukul 22.33 wib

Tidak ada komentar:

Laman