MAKALAH REKAYASA GENETIK
DIBIDANG PERTANIAN
DISUSUN
OLEH
NAMA :
IVAN JIVI CEA 113
003
SEMESTER
PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Revolusi hijau ( Green Revolution)
yang diperkenalkan awal tahun 1960an yang dianggap sebagai langkah baru dalam
dunia pertanian yang ditandai dengan perbaikan bercocok tanam seperti
penggunaan bibit unggul, prnggunaan pupuk yang sesuai, pemberantasan hama dan
penyakit yang lebih intensif serta berbagai tindakan lainnya, memungkinkan
peningkatan produksi pangan yang berasal dari tanaman perkebunan di seluruh
dunia. Pada tahun 1984 oleh Food and Agriculture
Organization (FAO), Indonesia diakui telah
berswasembada beras berkat revolusi hijau
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
tekhnologi muncul tanaman-tanaman perkebunan unggul dengan cara rekayasa
genetik atau tanaman transgenik, transgenik adalah memindahkan gen dari satu
makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ke tanaman
lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman. adapun Cara klasik yang dapat
dilakukan untuk mendapatkan sifat kombinasi yang diinginkan adalah dengan
melakukan persilanngan .Dngan ditemukannya DNA sebagai bahan gen ,manusiapun
berupaya untuk mendapatkan kombinasi sifat-sifat baru suatu makhluk hidup
dengan cara melakukan perubahan langsung pda DNA genomnya .Makalah ini mengupas
tentang bioteknologi khususnya di bidang teknologi DNA rekombinan pada tanaman
transgenik perkebunan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.
Pengertian Rekayasa Genetik
Rekayasa genetika adalah suatu proses manipulasi gen
yang bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul. Rekayasa genetika merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu
Bioteknologi. (cabang ilmu BIologi).
Secara ilmiah,
rekayasa genetika adalah manipulasi genetik atau perubahan dalam susunan
genetik dari suatu organisme. Rekayasa genetika merupakan proses
buatan/sintetis dengan menggunakan Teknologi DNA rekombinan. Hasil dari
rekayasa genetika adalah sebuah organisme yang memiliki sifat yang diingingkan
atau organisme dengan sifat unggul, organisme tersebut sering disebut sebagai
organisme transgenik. Rekayasa genetika sangat terkait dengan bidang pertanian
khusunya tanaman perkebunan adalah menghasilkan tanaman berkualitas unggul
seperti tanaman tahan hama, tanaman tanpa biji dan memperbanyak hasil panen.
2.2. Tanaman
yang telah Menggunakan Rekayasa Genetika
Karena
berkembangnya ilmu npengetahuan dan tekhnilogi pada bidang pertanian khususnya
yang menghasilkan tanaman transgenik, banyak menghasilkan tanamaan perkebunan
yang unggul pada bidang-bidang tertentu seperti tanamaan perkebunan tahan hama,
meningkatkan tanaman perkebunan dengan kualitas tinggi, meningkatkan hasil
panen tanaman perkebunan, tanaman yang tahan pada segala cuaca atau musim dan
lain sebagainya. Contoh tanaman yang telah menggunakan rekayasa genetik adalah
sebagai berikut.
a.
Kedelai
Dengan
rekayasa genetika, dihasilkan tanaman transgenik yang tahan terhadap hama,
tahan terhadap herbisida dan memiliki kualitas hasil yang tinggi. Saat ini
secara global telah dikomersialkan dua jenis kedelai transgenik yaitu kedelai toleran
herbisida dan kedelai dengan kandungan asam lemak tinggi.
Gambar 1 (netsains)
b.
Jagung
Di
Amerika Serikat, komoditi jagung telah mengalami rekayasa genetika melalui
teknologi rDNA, yaitu dengan memanfaatkan gen dari bakteri Bacillus thuringiensis (Bt)
untuk menghindarkan diri dari serangan hama serangga yang disebut corn
borer sehingga dapat meningkatkan hasil panen. GenBacillus thuringiensis
yang dipindahkan mampu memproduksi senyawa pestisida yang membunuh larva corn
borer tersebut.
Gambar 2 (sekartaji)
c.
Kapas
Gen
yang paling banyak digunakan adalah gen cry (gen toksin) dari Bacillus
thuringiensis, gen-gen dari bakteri untuk sifat toleransi terhadap
herbisida, gen yang menunda pematangan buah. Bagi para petani, keuntungan
dengan menggunakan kapas transgenik adalah menekan penggunaan pestisida atau
membersihkan gulma tanaman dengan herbisida secara efektif tanpa mematikan tanaman
kapas. Serangga merupakan kendala utama pada produksi tanaman kapas. Di samping
dapat menurunkan produksi, serangan serangga hama dapat menurunkan kualitas
kapas.Saat ini lebih dari 50 persen areal pertanaman kapas di Amerika merupakan
kapas transgenik dan beberapa tahun ke depan seluruhnya sudah merupakan tanaman
kapas transgenik.
d. Buah tanpa biji
Tren baru dalam budi daya
buah-buahan adalah menghasilkan buah tanpa biji (seedless), terutama
untuk buah yang harganya mahal seperti anggur, jeruk, dan durian. Selain
meningkatkan daya tarik konsumen, harga buah tanpa biji juga lebih mahal.
Secara alami, biji sebenarnya diperlukan tanaman untuk berkembang biak, terutama
bagi tanaman yang tidak bisa diperbanyak secara vegetatif.
2.3. Dampak Positif dan negatif
a. Dampak positif dari rekayasa genetik
tanaman perkebunan
Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak dari sumber
yang lebih sedikit, rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi lingkungan
ekstrem akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya kelaparan dan makanan
dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan.
b.
Dampak
negatif dari rekayasa genetic tanaman perkebunan
muncul
bahan kimia baru yang berpotensi menimbulkan pengaruh toksisitas pada tanaman
yang berada di lingkungan perkebunan, menimbulkan gangguan keseimbangan
ekosistem akibat musnahnya plasma nutfah organisme di lingkunag perkebunan dan menimbulkan
penyakit baru atau pun menjadi faktor pemicu bagi penyakit lain.
BAB III
KESIMPULAN
Rekayasa
genetik pada bidang pertanian tanaman perkebunan menghasilkan tanaman-tanaman
unggul berkualitas serta meningkatkan jumlah dan kualitas panen perkebunan dan
menghemat biaya, adapun dampak positif dari rekayasa genetic pada bidang
pertanian khususnya tanaman perkebunan seperti Rekayasa transgenik dapat menghasilkan produk lebih banyak
dari sumber yang lebih sedikit, rekayasa tanaman dapat hidup dalam kondisi
lingkungan ekstrem akan memperluas daerah pertanian dan mengurangi bahaya
kelaparan dan makanan dapat direkayasa supaya lebih lezat dan menyehatkan, dan
dampak negatif dari rekayasa genetic tanaamaan perkebunan yaitu mengganggu
ekosistem di lingkungan perkebunan dan dapat memunculkan penyakit baru.
DAFTAR PUSTAKA
http://systemofuniverse.blogspot.com/2012/04/i.html d akses 12 januari 2014, pukul 12.34 wib.
http://netsains.net/2011/04/menyambut-tebu-transgenik-tahan-kekeringan-bagian-2/
diakses 12 januari 2014, pukul 01.00
wib.
http://arumsekartaji.files.wordpress.com/2013/10/jagung-transgenik.gif
diakses 12 januari 2014 pukul 17.09
wib.
http:// catatansss.blogspot.com diakses 12 januari 2014 pukul 17.15
wib.
http://sahronimuamal.blogspot.com/2010/12/khasiat-buah-semangka.html
diakses 13 januari 2014 pukul
12.17 wib.
http://situsnyafana.blogspot.com/2010/10/buah-partenokarpi-buah-tanpa-biji.html
diakses 12 januari 2014
pukul 22.33 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar